Minggu, 06 Maret 2011

Semiotik Iklan - oleh : Kurnia Setiawan, S.Sn., M.Hum. (2 Maret 2011)

 Semiotik : Ilmu penafsir tanda.
·         Semiotik : Istilah yang berasal dari kata Yunani ; seme; semeiotikos : penafsir tanda yang berarti “tanda”, “sign”.
·         Perintis awal semiotika : Plato yang memeriksa asal muasal bahasa dan Aristoteles yang mencermati kata benda dalam bukunya Poetics dan On Interpretation.
·         Cara seseorang belajar dapat melalui 4 cara :
1.    1. Pengalaman
       2. Audio-Visual
       3. Visual saja - Audio saja
       4. Mengingat


·         Ada perbedaan mendasar antara tanda alami(natural) dan tanda yang disepakati (konvensional).
·         Tanda alami (natural) dan tanda yang disepakati (konvensional), dilihat berdasarkan MAKNANYA bukan SUMBERNYA.
Misal : Api menurut suku Indian merupakan tanda.
-          Api : merupakan sumber dari alam
-          Makna : merupakan makna yang disepakati
Jadi, meskipun bendanya merupakan benda alam, hal ini termasuk tanda yang disepakati karena maknanya dibuat.

·          St. Agustinus (354-430)

-          Mengembangkan teori tentang signa tanda(tanda konvensional).
-          Persoalan tanda menjadi objek pemikiran filosofis. Studi dibatasi mengenai hubungan kata fisik dan kata mental.

·         William Of Ockham, OFM (1285-1349)

-          Mepertajam studi tanda, tanda dikategorikan berdasarkan sifat.

·         John Locke (1632-1740)

-          Eksploitasi tanda akan mengarah pada terbentuknya basis logika baru.
-          Hal ini tertuang dlam karyanya yang berjudul “An Essay Concerning Human Understanding” (1690).


SEMIOLOGY

·         Ferdinand De Saussure (1857-1913)

-          Berasal dari Swiss, mengajar Sansekerta dan Linguistik Sejarah.
-          Pendekatan Saussure tentang bahasa berbeda dari pendekatan filolog abad 19. Dia mengkaji linguistic secara sinkronik, bukan diakronik.
-          Catatannya diterbitkan ke dalam buku “Cours De Linguistique Generate” oleh muridnya.
-          Saussure mendefinisikan tanda linguistic sebagai entitas 2 sisi (dyad) :
1.       Sisi pertama  >>  penanda (signifier)
2.       Sisi kedua  >>  petanda (signified)
-          Tanda : kesatuan dari suatu bentuk penanda (signifier) dengan sebuah ide atau petanda.
                     

·         Charles Sanders Peirce

-          Filsuf kebangsaan Amerika, mengembangkan filsafat pragmatism melalui kajian semiotic :
1.       Representamen (tanda)
2.       Objek (sesuatu yang dirujuk oleh tanda)
3.       Interpretant (efek yang ditimbulkan)
-          Level tanda ; dikaitkan dengan representamen/ground :
1.       Qualisign : kualitas benda
2.       Sinsign : eksistensi kenyataan
3.       Logisign : norma/hukum yang dikandung pada tanda
-          Level object :
1.       Ikon : objek/mewakili sesuatu
2.       Indeks : hubungan sebab-akibat
3.       Symbol : hubungan sifatnya arbitrer, berdasarkan konvensi masyarakat
-          Level  interpretant :
1.       Rheme : kemungkinan
2.       Dicent Sign : fakta
3.       Argument : logika
-          Peirce memebedakan 3 konsep dasar semiotic :
1.       Sintaktif
2.       Semantif
3.       Pregmatik




·         Roland Barthes (1915-1989)

-          Sistem tanda mencerminkan asumsi-asumsi dari suatu masyarakat.
-          Semiologi Barthes : mempelajari bagaimana kemanusiaan memaknai hal-hal.

·         The Rhetoric Of The Image (1964)
-          Pesan linguistic : semua kata dengan kalimat dalam iklan.
-          Pesan ikonik yang terkodekan : konotasi yang muncul dalam foto iklan
-          Pesan ikonik yang tak terkodekan

·         Umberto Eco

-          Seorang filsuf dan novelis berkebangsaan Italia.
-          Menekankan mengenai manipulasi tanda.

Video mengenai semiotik Saussure-Peirce



Contoh semiotik dalam iklan :











Iklan : Parfum Miss Dior
Denotasi : seorang wanita yang tidak memakai pakaian berdiri menyamping, dan menutup bagian dada dengan kedua tangan.terdapat produk di bagianj tengah bawah.
Konotasi : seksi, anggun, feminim.


Conclusion
Pada dasarnya, semiotika sangat diperlukan dalam dunia periklanan. Semiotic di dalam iklan, memiliki banyak fungsi, salah satunya sebagai pemberi citra ataupun kesan terhadap produk yang bersangkutan.
Sejauh ini, semiotic membawa banyak manfaat bagi dunia periklanan, namun ada satu kekurangan dari semiotic, yakni : pemahaman masing-masing individu yang berbeda-beda. Hal ini dapat menyebabkan perbedaan makna yang ingin disampaikan dengan makna yang tertangkap oleh individu.
Dalam iklan, tanda yang digunakan dapat berupa warna, endorser, dan lain sebagainya.
Sebagai calon insan periklanan, sudah semestinya saya memahami segala hal tentang semiotika. Dengan mempelajari semiotika lebih dalam, saya yakin, ide-ide yang muncul akan menjadi jauh lebih kreatif.  Tidak hanya mengandalkan kekuatan verbal semata, tapi kita juga bisa menggunakan bahkan mengembangkan  tanda-tanda yang ada.

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

About Me

Foto saya
I'm either doing the best or doing nothing and i don't give a shit about others thing.. Facebook : Chiput Handayani Twitter : @chiputriHG http://chapchipchupchop.tumblr.com/ http://weheartit.com/chiputriHG